23 Juli 2016

Konggres I Gerakan Indonesia Beradab (GIB)

Konggres I GIB 20-21 Juli 2016

Perang ini harus kita menangkan

oleh Taufiq Ismail

masih adakah orang jujur di negeri kita?
adakah ……….
masih ada, tapi mereka tidak bersuara

masih adakah orang waras di negeri kita?
adakah ……….
masih ada, tapi mereka tidak berdaya

masih adakah orang berakhlak di negeri kita?
adakah ……….
masih ada, tapi mereka tidak berwibawa

masih adakah orang yang hatinya ikhlas di negeri kita?
adakah ……….
masih ada, tapi mereka dianggap tiada

tapi, saudara-saudaraku
tidak ada cerita berputus asa
kita tidak akan angkat tangan
menyerah kalah
ibarat perang

perang ini harus kita menangkan
harus….kita….menangkan


Di lautan mana tenggelamnya

oleh : Taufiq Ismail

Kita berjalan mencari kejujuran
tak tahu kita di mana alamatnya

Kita pergi mencari kesederhanaan
tidak tahu kita di mana bersembunyinya

Kita bertanya sekarang
di mana tanggungjawab?
di lautan manakah tenggelamnya

Kita berjalan
berjalan
melihat ke kiri dan ke kanan
di mana itu ketekunan?
di rimba manakah dia menghilangnya

Kemudian
tak henti-henti kita berjalan
mencari keikhlasan
mencari……..keikhlasan
di zaman ini
rasanya sih ada ya
tapi di mana?

Kita berjalan bersama
mencari kedamaian’
mencari kedamaian
di kiri …… dan di kanan
di atas dan di bawah
tapi di langit mana ia melayangnya

Wahai kejujuran dan kesederhanaan
Wahai tanggungjawab dan ketekunan
Wahai keikhlasan dan kedamaian

di mana gerangan kini kalian?
zaman ini sangat merindukan kalian
zaman ini sangat merindukan kalian


(sesudah saya mendengar tekad dari peserta pertemuan ini besar harapan saya, mudah-mudahan Gerakan ‪#‎IndonesiaBeradab‬ akan dapat menemukan zaman itu untuk Indonesia kita)

----

Taufik Ismail Terharu Saat Hadiri Kongres Gerakan Indonesia Beradab




21 Juli 2016

Berangkat dari kekhawatiran atas terkikisnya adab masyarakat, Gerakan Indonesia Beradab (GIB) menyelenggarakan kongres pertama untuk mencari jalan keluar bersama. Sastrawan senior Taufik Ismail yang turut menghadiri kongres pertama GIB merasa terharu atas komitmen yang diberikan lebih dari 200 organisasi masyarakat dalam GIB terhadap perbaikan adab masyarakat.

"Saya merasa terharu karena sesuai dengan judulnya, sesuai dengan sub judulnya. Keadaan kita di Indonesia pada saat ini, terutama 10 tahun terakhir ini, betul-betul sangat menyedihkan," ungkap Taufik kepada Republika.co.id, saat ditemui di Siti Hotel by Horison, Kamis (21/6).

Menurut Taufik, generasi muda saat ini mendapatkan banyak sekali gangguan dari konten negatif yang dapat dengan mudah diakses melalui berbagai platform. Jika dibiarkan, paparan konten negatif ini dapat dengan mudah membuat generasi muda semakin jauh dari adab dan nilai-nilai terpuji. Oleh karena itu, Taufik berharap GIB dapat mengimplementasikan hasil kongres pertama mereka dengan lancar ke depannya.

"Saya berharap mudah-mudahan hal ini dapat mereka lakukan," harap Taufik.

Kongres pertama GIB bertujuan untuk melakukan konsolidasi dengan lebih dari 200 organisasi masyarakat pendukung GIB dalam menyusun langkah konkrit untuk mengembalikan kembali adab yang mulai terkikis di tengah masyarakat. Di samping itu, langkah konkrit yang dirumuskan juga bertujuan untuk menghalau ancaman pornografi yang memegang andil besar dalam mengikis adab pada generasi muda.

Strategi langkah-langkah konkret ini berfokus setidaknya dalam sembilan bidang yaitu orang tua, pemberdayaan keluarga, pendidikan serta pemberdayaan pemuda. Selain itu, strategi yang disusun oleh GIB juga meliputi lingkup hukum, politik, terapi dan rehabilitas, komunikasi massa dan pemberdayaan ekonomi.

copy dari :  republika.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar