@import url(http://fonts.googleapis.com/earlyaccess/scheherazade.css); .scheherazade{font-family: 'Scheherazade', serif;}

08 Desember 2016

Memaknai Lempar Jumrah

Siapa atau apa sebenarnya yg dilempari batu kerikil di MINA itu,
kita tidak tahu,

Ada yg berkata ia adalah tugu,
ada yg berkata setan.
Atau entah apa lagi.

Tapi pentingkah semua itu, mungkin ya mungkin tidak, kisah tentang Tuhan, para Nabi, tentang pengorbanan jiwa, kisah tentangketeguhan iman dan kesetiaan cinta pada Tuhan, juga tentang hidup sesudah mati, semuanya terlampau dahsyat bagi hidup yg lemah ini.

Sebab, iman itu tidak hanya pengetahuan tentang yg benar dan batil, tapi juga sebuah pemaknaan.

Di MINA, melempar jumrah harus memberikan makna kpd mereka yang berulang-ulang melempari.

Dan dengan makna itu KEAJAIBAN dan KEHEBATAN bisa terjadi.
Dan AGAMA, ia bukan tipuan kebenaran sebuah ajaran,
tapi KOMITMEN pada suatu pendirian,

Sebab untuk ada berarti, kita harus beriman, walau kadang kepada sesuatu yg sulit untuk dipercaya,

Tapi... yg mencemaskan ialah orang yg percaya tapi tidak punya pemaknaan sebab ia melihat doktrin dan ritus sebagai kebenaran yg baku dan sejak semula telah selesai.

Mungkin iman nampak kuat,
tapi ia kehilangan KEANGGUNANNYA,
persis bangunan tugu batu yang dilempari kerikil itu:
DINGIN, MURAM, dan MATI.

dari ustadz Sumardi : I'tibar JUMRAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar